Translate

Minggu, 29 Januari 2012

Beton Pracetak

Beton adalah material konstruksi yang banyak dipakai di Indonesia, jika dibandingkan dengan material lain seperti kayu dan baja. Hal ini bisa dimaklumi, karena bahan-bahan pembentukannya mudah terdapat di Indonesia, cukup awet,mudah dibentuk dan harganya relative terjangkau. Ada beberapa aspek yang menjadi perhatian dalam sistem beton konvensional, antara lain waktu pelaksanaan yang lama dan kurang bersih, kontrol kualitas yang sulitditingkatkan serta bahan-bahan dasar cetakan dari kayu dan triplek yang semakin lama semakin mahal dan langka.

Sistem beton pracetak adalah metode konstruksi yang mampu menjawab kebutuhan di era ini. Pada dasarnya system inimelakukan pengecoran komponen di tempat khusus di permukaan tanah (fabrikasi), lalu dibawa ke lokasi (transportasi ) untuk disusun menjadi suatu struktur utuh (ereksi). Keunggulan sistem ini, antara lain mutu yang terjamin, produksi dan pembangunan yang cepat, ramah lingkungan dan rapi dengankualitas produk yang baik. Sistem pracetak telah banyak diaplikasikan di Indonesia, baik yang system dikembangkan di dalam negeri maupun yang didatangkan dari luar negeri. Sistem pracetak yang berbentuk komponen, seperti tiang pancang, balok jembatan, kolom plat lantai.
Prinsip dari sistem pracetak ini adalah dicetak atau dicor terlebih dahulu sebelum di install. Seperti halnya sebuah sistem kerja, tentu saja ada nilai plus dan minusnya.
Berbicara tentang sistem precast maka hal pertama untuk dijadikan pertimbangan memakai sistem ini adalah bentuk yang tipikal dan jumlah yang banyak. Ingat bentuk yang tipikal dan jumlah yang banyak. Contoh pekerjaan yang sering dibuat menggunakan sistem precast antara lain, saluran air, balok, anak tangga dan pekerjaan - pekerjaan yang sifatnya berulang dan banyak.
Keuntungan menggunakan sistem pracetak antara lain waktu yang lebih efisien, memang sangat efisien jika jenis pekerjaannya tipikal. Sementara pekerjaan precast disiapkan kita bisa bekerja untuk bagian yang lain. Selain memiliki kelebihan sistem ini juga memiliki kekurangan, yang saya fahami antara lain system precast memerlukan analisa yang lebih rumit dibanding dengan cetak langsung ditempat. Kita harus memperhitungkan sistem sambungan, pertemuan tulangan apakah sudah memenuhi panjang penyaluran atau belum serta saat perencanaan sudah harus memikirkan lokasi pembuatan sistem pengangkutan dan sistem istallasi.

PERKEMBANGAN SISTEM PRACETAK DI DUNIA

Sistem pracetak berkembang mula-mula di negara Eropa. Struktur pracetak pertama kali digunakan adalah sebagai balok beton precetak untuk Casino di Biarritz, yang dibangun oleh kontraktor Coignet, Paris1891. Pondasi beton bertulang diperkenalkan oleh sebuah perusahaan Jerman, Wayss & Freytag di Hamburg dan mulai digunakan tahun 1906. Tahun 1912 beberapa bangunan bertingkat menggunakan system pracetak berbentuk komponen-komponen, seperti dinding .kolom dan lantai diperkenalkan oleh John.E.Conzelmann. Struktur komponen pracetak beton bertulang juga diperkenalkan di Jerman oleh Philip Holzmann AG, Dyckerhoff & Widmann G Wayss & Freytag KG, Prteussag, Loser dll. Sistem pracetak tahan gempa dipelopori pengembangannya di SelandiaBaru. Amerika dan Jepang yang dikenal sebagai negara maju di dunia, ternyata baru melakukan  penelitian intensif tentang sistem pracetak tahan gempa pada tahun 1991. Dengan membuat program penel itian bersama yang dinamakan PRESS (Precasts eismic Structure System).

PERKEMBANGAN SISTEM PRACETAK DI INDONESIA

Indonesia telah mengenal system pracetak yang berbentuk komponen, seperti tiang pancang, balok jembatan,kolom dan plat lantai sejak tahun 1970an. Sistem pracetak semakin berkembang dengan ditandai munculnya berbagai inovasi seperti Sistem Column Slab (1996), Sistem L-Shape Wall (1996), Sistem All Load Bearing Wall (1997), Sistem Beam Column Slab (1998), Sistem Jasubakim (1999), Sistem Bresphaka (1999) dan sistem T-Cap (2000).

DEFENISI PRECAST CONCRETE ( BETON PRACETAK )
Precast Concrete Beton pracetak adalah suatu metode percetakan komponen secara mekanisasi dalam pabrik atau workshop dengan memberi waktu pengerasan dan mendapatkan kekuatan sebelum dipasang. Precast Concret atau Beton pra cetak menunjukkan bahwa komponen struktur beton tersebut tidak dicetak atau dicor ditempat komponen tersebutakan dipasang. Biasanya ditempat lain, dimana proses pengecoran dan curing-nya dapat dilakukan dengan baik dan mudah. Jadi komponen beton pracetak dipasang sebagai komponen jadi, tinggal disambung dengan bagian struktur lainnya menjadi struktur utuh yang terintegrasi.
Karena proses pengecorannya di tempat khusus (bengkel frabrikasi), maka mutunya dapat terjaga dengan baik. Tetapi agar dapat menghasilkan keuntungan, maka beton pracetak hanya akan diproduksi jika jumlah bentuk tipikalnya mencapai angka minimum tertentu, sehingga tercapai break event pointnya. Bentuktipikal yang dimaksud adalah bentuk-bentuk yang repetitif, dalam jumlah besar.

PERMASALAHAN UMUM PADA PENGEMBANGAN SISTEM PRACETAK

Ada 5 masalah utama dalampe ngembangan systempr acetak :
1. Kerjasama dengan perencana di bidang lain yang terkait, terutama dengan pihak arsitektur dan mekanikal/elektrikal/plumbing.
2.Sistem ini relativebaru
3.Kurangtersosialisasikanjenisnya, produk dankemampuan system pracetak yang  telah ada.
4. Keandalan sambungan antar komponen untuk sistem pracetak terhadap beban gempa yang selalu menjadi kenyataan
5. Beluma da nya pedoman perencanaan khusus mengenai tata cara analisis, perencanaan serta tingkat kendala khusus untuk sistem pracetak yang dapat dijadikan pedoman bagi pelaku konstruksi


SISTEM PRACETAK BETON

Pada pembangunan struktur dengan bahan beton dikenal3 (tiga) metode pembangunan yang umum dilakukan, yaitu sistem konvensional, sistem formwork dan sistem pracetak.
Sistem konversional adalah metode yang menggunakan bahan tradisional kayu dan
triplek sebagai formwork dan perancah, serta pengecoran beton di tempat.
Sistem formwork sudah melangkah lebih maju dari system konversional dengan digunakannya sistem formwork dan perancah dari bahan metal. Sistem formwork yang telah masuk di Indonesia, antara lain sistem outinord dan Mivan. Sistem utinord menggunakan bahan baja sedangkan sistemMivan menggunakan bahan alumunium.
Pada sistem pracetak, seluruh komponen bangunan dapat di pabrikasi lalu dipasang di lapangan. Proses pembuatan komponen dapat dilakukan dengan  control kualitas yang baik.


PEMBUATAN BETON PRACETAK

Proses produksi/pabrikasi beton pracetakda patdibagi menjadi tiga tahapan berurutan yaitu :
Tahap Design
Proses perencanaan suatu produk secara umum merupakan kombinasi dari ketajaman melihat peluang, kemampuan teknis, kemampuan pemasaran. Persyaratan utama adalah struktur harus memenuhi syarat kekuatan, kekakuan dan kestabilan pada masa layannya.
Tahap Produksi
Beberapa item pekerjaan yang harus dimonitor pada tahap produksi :
a. Kelengkapan dari perintah kerja dan gambar produk
b. Mutu dari bahan baku
c. Mutu dari cetakan
d. Mutu atau kekuatan beton
e. Penempatan dan pemadatan beton
f. Ukuran produk
g. Posisi pemasangan
h. Perawatan beton
i. Pemindahan, penyimpanan dan transportasi produk
j. Pencatatan (record keeping)
Tahap produksi terdiri dari :
a. Persiapan
b. Pabrikasi tulangan dan cetakan
c. Penakaran dan pencampuran beton
d. Penuangan dan pengecoran beton
e. Transportasi beton segar
f. Pemadatan beton
g. Finishing / repairingbeton
h. Curing beton
Tahap Pascaproduksi
Terdiri dari tahap penanganan (handling), penyimpanan (storage), penumpukan (stacking), pengiriman transport dan tahap pemasangan di lapangan (site erection)
Yang perlu diperhatikan dalam systemtransportasi adalah:
1.  Spesifikasi alat transport :lebar, tinggi, beban maks, dimensi elemen
2.  Route transport : jarak, lebar jalan, kepadatan lalu lintas, ruang bebas bawah jembatan, perijinan dariinstansiyangberwenang.

Pemilihan alata ngkut dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1.  Macam komponennya : linier atau plat
2.  Ketinggian alata ngkat : berhubungan dengan ketinggian bangunan yang akan dibangun
3.  Berat komponen : berdasarkan beban maksimum
4.  Kondisi local :p encapaian lokasi dan topografi
Menurut tempatpembuatan beton pracetakdibagi2 yaitu :
1.  Dicor di tempatdis ebut Cast In Situ
2.  Dicor di pabrik

Menurutper lakuan terhadap bajanya dibagi2 yaitu :
1.  Beton pracetak biasa
2.  Beton prategang pracetak

Ada2 prinsip yang berbeda pada beton prategang ;
1.  Pre-tensioned Prestressed Concrete 
2.  Post-tensioned Prestressed Concrete


KOMPONEN STRUKTUR BETON YANG MENGGUNAKAN PRECAST

Dinding Luar (Skin - Wall)
Industri konstruksi semakin bergairah dengan adanya produkprecast concrete yang dapat dipasang cepat dan kualitasnya sangat baik. Tidak hanya dari sisi struktur, yaitu kekuatan dan kekakuannya saja, tetapi juga dari sisi arsitekturalnya yaitu penampakan luar (keindahan). Oleh karena itu, arsitek yang berorientasi maju pasti akan memikirkan alternatif pemakaian produk precast untuk bangunan rancangannya.
Bagaimana tidak, dengan digunakannyaprecast maka semua komponen yang
seharusnya dikerjakan di atas bangunan sehingga susah dijangkau arsitek untuk diawasi maka dapat dilakukan di bawah sehingga si arsitek dengan leluasa mengawasi kualitas produk yang akan dipasangnya. Kecuali itu, umumnya produk precast adalah untuk komponen-komponen yang berulang (repetitif) sehingga prosesnya seperti halnya industri pada umumnya, dibuat satu dulu sebagai contoh, jika memuaskan akan dikerjakan lainnya dengan kualitas yang sama.
Untuk produk precast, yang sangat berperan adalah technologi yang digunakannya. Siapa yang membuatnya. Tidak hanya perencanaannya saja yang harus bagus tetapi juga perlu pelaksanaan yang baik. Precast for finishing, yang diperuntukkan untuk keindahan, yang terlihat dari luar untuk ditampilkan, jelas lebih sulit dibanding produk precast yang sekedar untuk komponen struktur saja. Hal hal yang perlu dipertimbangkan misalnya: ketahanan terhadap cuaca (tidak retak, keramik lepas atau berubah warna), kebocoran terhadap air hujan (teknologi karet sealant, seperti yang terpasang pada pintu mobil), presisi yang tinggi, juga detail yang benar dari takikan-takikan yang dibuat agar air yang menimpanya selama bertahun-tahun tidak meninggalkan jejak yang terlihat dari luar, juga detail sambungan dengan bangunan utamanya, bagaimana mengantisipasi deformasi bangunan yang timbul ketika ada gempa dan lain lainnya tanpa mengalami degradasi kinerja dan lainnya. Oleh karena itulah perusahaan precast untuk keperluan finishing yang sukses di Indonesia tidaklah banyak.

Komponen Tangga (Precast Stair)
D. Transportasi Jalan Raya ( Road Transportation)
1. Transportasi jalan raya sangat cocok untuk skala pembangunan dengan site yang luas
2. Sangat tergantung pada persyaratan legal Negara setempat khususnya dalam persyaratan: lebar, ketinggian, panjang dan beban objek yang diangkut
3. Desain yang dibuat harus mempertimbangkan keadaan ini. Apabila komponen tidak memenuhi syarat maka ia membutuhkan biaya tambahan dalam kesulitan transportasi disamping membutuhkan pengawalan khusus petugas jalan raya
4. Panjang maksimum unit precast yang diisyaratkan dalam satu angkutan tidak melebihi 30m
5. Transportasi angkutan yang rendah (biasanya untuk panel dinding dan lantai memiliki kemampuan angkut 250 ton)
6. Untuk objek angkut panel dinding dan lantai sangat cocok menggunakan kendaraan yang dilengkapi dengan kerangka khusus yang dapat mendukung dan melindungi objek angkut.
7. Untuk objek yang panjang dan beban yang lebih besar dapat menggunakan dua gerobak yang dihubungkan oleh beton precast itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar